Belum lama ini, media sosial dihebohkan dengan video Hyundai Ioniq 5 mogok di jalan dan tidak bisa didorong. Pemilik panik, orang sekitar bingung, dan netizen ramai membicarakan kenapa mobil listrik berbeda dari mobil bensin saat mengalami masalah di jalan.
Kasus ini jadi peringatan nyata bagi Autofriends: mobil listrik punya karakteristik khusus yang tidak bisa diperlakukan sama seperti mobil konvensional.
Tidak seperti mobil bensin yang bisa digiring ke tepi jalan saat mogok, mobil listrik punya sistem kelistrikan bertegangan tinggi.
Jika dipaksa didorong atau ditangani sembarangan, risikonya:
Contoh: biaya ganti baterai Hyundai Ioniq 5 bisa menembus Rp200–300 juta, atau sekitar 30–50% harga mobil baru. Tanpa garansi, ini jelas jadi beban besar bagi pemilik.
Baterai adalah jantung mobil listrik sekaligus komponen termahal. Inilah kenapa garansi mobil listrik wajib jadi pertimbangan utama bagi pemilik maupun calon pembeli.
Dengan garansi:
Tanpa garansi:
Baca juga: Pentingnya Inspeksi 150 Titik Sebelum Membeli Mobil Bekas
Pentingnya Roadside Assistance 24 Jam untuk Mobil Listrik
Bayangkan jika Hyundai Ioniq 5 mogok di jalan tol malam hari atau mobil listrik Autofriends kehabisan daya di tengah perjalanan. Apa yang bisa dilakukan?
Inilah fungsi Emergency Roadside Assistance 24 jam. Layanan ini mencakup:
Dengan adanya layanan ini, Autofriends tidak perlu panik meski dalam kondisi darurat.
Lihat juga: Perbedaan Garansi dan Asuransi Mobil, Jangan Salah Kaprah

Sebagai penyedia garansi mobil bekas dan proteksi kendaraan modern, Warranty Smart Indonesia (WSI) menawarkan:
Kasus Hyundai Ioniq 5 mogok viral jadi pelajaran berharga:
Autofriends, jangan tunggu mogok baru sadar pentingnya perlindungan. Yuk, ikuti program Free 50 Inspeksi Mesin & Transmisi dari WSI hanya dengan join aktivitas di Instagram @warrantysmart.id.
Berkendara lebih aman, dompet tetap aman.